Saya baru saja menyaksikan rerun El Clasico (maklum dini hari tadi alarm yang saya pasang gagal membangunkan saya). Hasil yang menyenangkan buat saya tentunya sebagai seorang fans alami Real Madrid. Ini merupakan sebuah kemenangan kecil yang besar.
Mengapa kecil? Karena hanya 1-2 saja skornya. Selain itu, sebenarnya rekor pertemuan menghadapi Guardiola dengan Barcelona-nya sejak Madrid ditangani oleh Mourinho juga masih tertinggal jauh. Barcelona menang 9 kali, seri 4 kali dan Madrid baru menang 2 kali dengan kemenangan ini.
Lalu mengapa juga besar? Karena dengan kemenangan ini, Madrid unggul tujuh poin dari Barcelona. Sementara La Liga sendiri tinggal menyisakan empat pekan lagi, yang artinya hanya tersisa 12 poin untuk diperebutkan. Melihat hal ini, peluang Madrid menjadi juara sangatlah besar. Selain itu, ini juga menjadi pembuktian bagi Mourinho bahwa ia mampu membawa Madrid mengalahkan Barcelona (lagi). Bahwa dia bukan hanya akan menjadi bulan-bulanan Guardiola terus-menerus. Tentunya yang menambah bingkisan kemenangan ini menjadi spesial adalah fakta bahwa kemenangan ini terbungkus rapi di Camp Nou, kandang Barcelona :) .
Saya sendiri cukup salut dengan permainan El Real, tampil di hadapan hampir seratus ribu pendukung lawan, mereka tidak gentar. Mereka berperang dengan berani layaknya pejuang sejati. Bersama sekitar lima ratus fans Los Merengues, mereka menyatukan semangat dan bermain dengan rapi serta disiplin menghadapi Barcelona.
Saya sendiri tidak setuju apabila Madrid disebut bermain bertahan. Faktanya, setiap tim yang melawan Barca akan "dipaksa" untuk terlihat bermain bertahan (walaupun ada yang memang benar-benar bermaksud bertahan total). Hal ini tidak lepas dari gaya permainan tiki-taka Barca yang memang sangat menyukai penguasaan bola berlama-lama (sekitar hampir 70% penguasaan).
Madrid bermain dengan sangat baik. Pressure yang mereka berikan dikombinasikan dengan jebakan offside yang akurat cukup menjadi kunci di lini belakang. Sementara di sektor penyerangan, gaya blitzkrieg andalan mereka baru agak terlihat di babak kedua (terutama saat gol Ronaldo), sedangkan di babak pertama mereka lebih memanfaatkan skill individu dari para pemainnya.
Kepemimpinan wasit Alberto Undiano Mallenco sendiri menurut saya cukup apik sebagai seorang manusia biasa. Tidak ada keputusan yang kontroversial menambah keindahan big match ini. Tensi bertandingan memang panas dan keras, tapi tidaklah terlalu berlebihan seperti banyak kejadian di pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Menilik Messi dan Ronaldo, saya kira keduanya telah bermain baik. Messi tetap mampu bermain mengancam walau tak mampu menunjukkan keajaiban seperti biasanya. Ronaldo sendiri mencetak gol kemenangan. Kali ini dia mengambil kehormatan yang sebelumnya seringkali menjadi milik Messi dalam laga El Clasico.
Yang juga menarik adalah tanggapan dari Guardiola. Dia menyatakan selamat kepada Real Madrid untuk kemenangan ini sekaligus untuk telah memastikan gelar juara (walau sebenarnya belum pasti). Entah ini merupakan sebuah trik untuk membuat Madrid lengah atau suatu ucapan yang tulus? Tentu lebih baik bagi kita berprasangka baik bahwa ini adalah ucapan jujur dari seorang pelatih yang berhati besar :) .
Hebatnya lagi menurut saya adalah Guardiola menolak menyalahkan pemainnya sama sekali. Siapapun itu. Saat dipertanyakan pemain-pemain yang ia turunkan oleh media sekalipun, ia mampu menanggapinya dengan diplomatis. Bahwa semua pertanyaan itu tidak akan muncul andaikata Barcelona menang. Jawaban yang tepat sekali. Guardiola telah menunjukkan bahwa ia adalah seorang pribadi yang karismatis nan mengesankan.
Bagi Mourinho, kemenangan ini tentu berarti banyak. Apabila mampu terus melaju dan menjadi juara di La Liga, ia akan menjadi pelatih pertama yang pernah menjuarai tiga liga besar utama Eropa (Liga Inggris, Liga Italia dan Liga Spanyol). Sebuah torehan yang akan menjadikannya seorang legenda hidup di kancah kepelatihan sepakbola internasional.
Tugas Madrid sendiri belum selesai. Masih ada empat laga sisa untuk dituntaskan di liga. Dan yang lebih krusial adalah untuk menjinakkan Bayern Muenchen di Liga Champions. Masih terbuka kemungkinan El Clasico akan terjadi lagi di akhir musim ini, yakni apabila Barcelona dan Real Madrid sama-sama mampu melaju ke final Liga Champions. Jika itu terjadi, sekali lagi pertaruhan akbar mahapenting akan digelar musim ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar