Barusan gua abis nonton partai MU vs Aston Villa. MU menang 4-0. Mereka hebat, tapi bukan itu yang menjadi perhatian gue disini.
Adalah diving yang dilakuin sama Ashley Young yang jadi perhatian gua! Diving ini berbuah penalti yang akhirnya menjadi gol pertama buat MU. Gue sama sekali gak nyalahin wasit karena mungkin aja pengamatannya bisa meleset, mengingat apa yang terjadi di lapangan pastilah sangat cepat.
Yang gue sayangkan adalah perilaku Ashley Young. Gue gak habis pikir aja, gimana pemain internasional sekelas dia melakukan diving berulang-ulang. Karena ini bukan yang pertama, bung. Yang gue tahu aja nih ya, dia pernah diving waktu lawan QPR, waktu membela Inggris dan sekarang waktu lawan Aston Villa.
Padahal, kalo lo inget lagi, Aston Villa adalah mantan klubnya. Ya, mantan klub yang membesarkan namanya. Dimana letak harga diri seorang pemain macam Young? Menghalalkan segala cara untuk menang. Mencurangi "tempat" yang pernah berjasa baginya.
Jujur aja, kasarnya Young ini gue sebut "A Player Without Dignity" . Disgrace. Aib buat sepakbola dan buat MU sendiri.
Padahal dalam konteks ini, simplenya aja ya: Menurut gue ini diving. Menurut lo ini bukan diving. Yaudah, ga ada masalah :) .
Gue sangat senang dengan perbedaan pendapat. Dan gue pun seneng dengan adanya kebebasan memegang pendapat masing-masing. Gak perlulah buat gue, kita berdebat untuk memaksa orang menyetujui pendapat kita. Itu gak dewasa, maan. Kalo berdiskusi secara sopan, itu baru asyik. Itu baru greget, haha.
Nah, yang jadi masalah adalah seringnya orang-orang yang begitu (yang suka mampir, berargumen "memancing" dan "memaksa" orang setuju) gak bisa bicara sopan dan selalu berprasangka. Gua dikira fans Villa, brur. Begitu gua jawab bahwa gua hanyalah fans sepakbola, fans fair play :). Jawaban yang diberikan adalah: "Ada ya? Baru tahu." (gaya songong). Okeh bro, tanpa sadar lo mengakui sendiri bahwa wawasan lo sempit =D .
Sangat disayangkan apabila seseorang sampai fanatik pada sesuatu dan sampai gelap mata. Soal diving Young ini, gue sendiri gak bilang pendapat gue bahwa dia diving itu adalah yang paling bener. Saat orang itu (mari kita sebut saja cengcorang), cengcorang itu maksud gue, memulai argumen, gue jawabnya ya santai aja. Dan semua kalimat gue menggunakan "Menurut Saya". Karena gua sadar betul pendapat gue gak bisa diterima semua orang. Dan keindahannya adalah tetap bebas memegang pendapat masing-masing tanpa perlu memberi konfrontasi, bro :) .
Ya kalo bung cengcorang masih mau memaksa ya terserah kan. "Don't argue with the fools.", ada yang pernah denger itu? I've applied it. Gue tau lebih berguna kalo gue share disini, membagi perspektif agar temen-temen ga berlaku "gak penting" seperti cengcorang si atas.
Yang gue seneng adalah gue gak sendirian, gue punya banyak orang yang berpendapat sama. Ni contohnya ya:
"1st half: Utd in top form, Scholes is top class, Valencia doesnt have a left leg, Young should go to Raja Ampat since he likes to dive :p " - @pandji
"Lagi, harusnya tak penalti." - @hedi
http://www.whoateallthepies.tv/man_utd/119628/football-gif-ashley-youngs-dive-against-aston-villa.html
http://uk.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120415091822AAT6uST
Kalo ini lebih ke berpikiran terbukanya ya:
"Ngetwit tentang MU dikira fan. Ngetwit yg berlawanan dipikir MU hater. Oh dunia :)))))" - @hedi
Plis, man... Berpendapat itu bebas! Dengar pendapat yang mau Anda dengar dan tak perlu dengar yang Anda memang tak mau dengar! Si pemberi pendapat tak pernah memaksa Anda untuk mendengar :) . Berdiskusi itu baik, sopan dan terarah. Berkonfrontasi itu tak perlu, tak bermakna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar