El Clasico yang terjadi dalam laga Piala Super Spanyol leg pertama dini hari tadi berlangsung cukup menarik. Kedua tim, Barcelona dan Real Madrid, sama-sama bermain terbuka sejak awal pertandingan hingga peluit panjang dibunyikan. Praktis, pertandingan berlangsung dalam tempo (dan tensi) tinggi selama sembilan puluh menit.
Pada awal-awal pertandingan, Madrid berhasil mengambil inisiatif terlebih dahulu. Mereka lebih banyak melakukan serangan dan penetrasi ke daerah lawan, yakni Barcelona. Sayangnya, Madrid tak mampu mempertahankan irama tersebut dalam jangka waktu yang lama. Hanya sekitar sepuluh menit awal pertandingan mereka tampil lebih jumawa, setelah itu pertandingan cenderung didominasi Barcelona (seperti biasanya).
Babak pertama berakhir tanpa gol bagi kedua tim. Barulah di babak kedua lima gol sekaligus terjadi. Tiga untuk Barcelona dan dua untuk Madrid.
Madrid membuka keunggulan ketika laga memasuki menit ke-55. Ronaldo berhasil menanduk sempurna umpan hasil tendangan sudut Mesut Ozil. Bola pun meluncur deras melewati Valdes. Satu angka untuk Madrid.
Keunggulan Madrid tidak bertahan lama. Hanya berselang sekian detik, Barcelona membalas melalui Pedro. Sejatinya, gol ini banyak diperdebatkan karena berbau offside.
Lepas dari gol tersebut, Barcelona semakin percaya diri dan terlihat asyik dalam menguasai permainan. Gaya tiki-taka mereka berjalan lancar. Mereka menguasai ball posession jauh di atas Madrid. Hasilnya adalah dua gol tambahan bagi Barca yang dicetak oleh Messi dan Xavi. Skor menjadi 3-1 untuk keunggulan Barcelona.
Pada menit 85, pertandingan semakin terasa lengkap dengan "bumbu penyedap" yang disuguhkan oleh Valdes. Menerima backpass dari Adriano, Valdes tak langsung memberikan operan kepada pemain lain di depannya. Valdes seperti ingin bermain-main terlebih dahulu dengan bola kesayangannya. Maka ketika Di Maria datang dengan penuh ambisi untuk merebut bola, Valdes seperti kaget. Meskipun ia tak mau kalah dan tetap ngotot mempertahankan bolanya. Akhirnya, seperti dapat dilihat seperti foto di atas, Valdes tersungkur dan Di Maria berhasil merebut bola, lalu menceploskannya ke gawang Barca. Skor 3-2 masih untuk keunggulan Barcelona.
Skor tersebut bertahan hingga pertandingan selesai. Menarik melihat bagaimana Mou bersalaman dengan Tito Vilanova. Mengingat Mou pernah menjewer telinga pria tersebut ketika status Tito masih merupakan asisten dari Pep Guardiola.
Hasil 3-2 merupakan hasil yang masih menggantung bagi kedua tim. Menggantung disini berarti belum ada jaminan bagi tim manapun untuk berhasil merengkuh trofi Piala Super Spanyol 2012. Leg kedua akan dimainkan di Santiago Bernabeu, kandang Real Madrid. Madrid hanya perlu menang 1-0 atau 2-1 untuk merengkuh trofi. Terdengar mudah memang bagi Madrid, tapi tentunya tak akan mudah apabila lawannya adalah Barcelona. Tim yang selalu sulit untuk Madrid kalahkan. Bahkan, dengan kegeniusan seorang Mourinho sekalipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar