Senin, 27 Agustus 2012

Review: Dua Pekan Pertama EPL 2012-2013


Musim baru telah bergulir. Pertandingan penuh aksi kelas dunia pun kembali hadir. Banyak sekali catatan-catatan menarik yang dapat terangkum dari dua pekan awal English Premier League musim 2012-2013 ini. Muncul juga beberapa fenomena baru ke permukaan. Apa saja fenomena-fenomena itu? Mari kita coba bahas satu per satu:


1. Michu, Laudrup dan Swansea

Swansea City yang menjalani musim keduanya setelah promosi dari Divisi Championship musim lalu, tampil sangat trengginas dalam dua partai awal EPL. Mereka membantai QPR 0-5 di partai pertama, kemudian menggusur West Ham 3-0 di partai kedua. Mungkin Anda bisa beralasan bahwa tim yang mereka hadapi adalah tim-tim gurem, tapi siapakah Swansea? Tentu mereka juga bukanlah anggota dari The Big Four, bukan?

Swansea City yang baru saja ditinggal oleh pelatih Brendan Rodgers, serta dua pemain andalannya, yakni Gylfi Sigurdsson (ke Spurs) dan Joe Allen (ke Liverpool) seperti tidak mengalami masalah berarti. Di bawah pelatih baru, sang legenda '90-an--Michael Laudrup, Swansea tetap tampil apik. Performa lini per lini mereka sangatlah baik. Kiper Vorm mencatat clean sheet dalam dua pertandingan berturut-turut. Pemain macam Nathan Dyer pun selalu tampil bagus. Dan muncullah seorang bintang baru, Michu.

Sebelumnya, pasti tak banyak yang mengenal Michu. Dibeli dari Rayo Vallecano, Michu diplot sebagai pengganti Sigurdsson. Namun, tampaknya things went better than expected. Michu tampil menggila dengan mencetak tiga gol dalam dua pertandingan. Swansea City kemungkinan besar tidak akan merindukan Rodgers, Sigurdsson dan Allen. Karena ketiga mantan bagian dari Swansea itu justru meraih hasil lebih buruk dari Swansea bersama klub barunya. Setidaknya sampai saat ini.



2. Eden Hazard yang Edan, Kembalinya Torres(?) dan Chelsea

Chelsea menjadi satu-satunya tim yang telah memainkan tiga pertandingan di EPL. Dan mereka memenangkan semuanya. Semuanya. Tak peduli jadwal yang padat, mereka menggilas semua lawan-lawannya dengan cukup meyakinkan.

Chelsea berhasil clean sheet pada partai pertama dan ketiga, melawan Wigan dan Newcastle. Meski pertahanan mereka sempat dikritik ketika menderita dua gol dari Reading di pekan kedua, toh terbukti mereka mampu membenahinya di pekan ketiga saat menghadapi Newcastle. Keraguan terhadap Roberto Di Matteo yang muncul pasca kekalahan 3-2 dari Manchester City di Community Shield silam pun mulai memudar.

Cech tampil solid, Ivanovic luar biasa, dan Gary Cahill pun ikut membuat gol. Yang paling menarik tentunya menyoroti betapa menakjubkannya penampilan Eden Hazard. Banyak yang mengatakan bahwa Eden Hazard seperti bagian puzzle yang selama ini dicari-cari oleh Chelsea. Setitik kreativitas tambahan yang sangat Chelsea perlukan. Sebelumnya, peran penghadir kreativitas hanya diemban oleh seorang Juan Mata. Tapi, kali ini Mata mendapatkan rekan yang sepadan guna mengemban dan menggalang kreativitas di lini tengah Chelsea.

Kehadiran Hazard, yang telah memberikan enam assist dan satu gol dalam hanya tiga pertandingan pun membangkitkan "Sang Badai". Ya, El Nino alias Fernando Torres seolah kembali menemukan ketajamannya berkat Hazard. Hazard seperti mampu memberikan "pelayanan" yang selama ini Torres inginkan. Dapat terlihat dari permainan dan kerjasama kedua pemain, mereka mempunyai pengertian dan chemistry yang luar biasa. Layaknya pasangan suami-istri yang sangat harmonis.


3. Shinji Kagawa

Shinji Kagawa, pemain terbaik Asia! Begitu seru banyak orang-ketika melihat aksinya bersama Manchester United. Meskipun harus menelan kekalahan dalam debutnya di EPL, Kagawa selalu menunjukkan sinar terangnya setiap kali bermain. Ditambah lagi dia mencetak gol untuk MU di partai kedua dan mengantar MU untuk meraih kemenangan pertama musim ini.

Permainan Kagawa sangat indah. Sangat asli dan natural. Perannya sebagai playmaker di lini tengah Setan Merah begitu vital. Ialah pemulai serangan dan pengalir bola di lini tengah MU. Kagawa selalu tahu ke mana bola harus dialirkan guna merancang serangan yang mematikan.


4. Arsenal Oh Arsenal

Kehilangan Robin van Persie dan Alexander Song tampak menjadi persoalan serius bagi Arsenal. Kehadiran Cazorla, Podolski dan Giroud terlihat belum mampu menyokong Arsenal untuk tampil baik. Sebenarnya seorang Cazorla tampil begitu baik bagi Arsenal. Sebagai seorang playmaker, ia tampil prima guna mengatur serangan Arsenal. Namun, Arsenal seperti bermasalah dalam hal mencetak gol. Mereka benar-benar kehilangan seorang finisher sejati yang ada dalam diri Robin van Persie. Dalam dua pertandingan, Arsenal belum berhasil mencetak sebiji gol pun (meskipun mereka juga belum kebobolan).

Pertandingan kedua melawan Stoke, bahkan disebut-sebut sebagai pertandingan paling membosankan di musim yang baru ini. Kedua tim tidak melakukan satu pun shot on goal di babak kedua! Bayangkan! Pada pertandingan tersebut, tidak terlihat koneksi di antara pemain Arsenal.
Mereka seperti bingung dan bermain penuh keraguan. Saat menguasai bola, mereka terlihat tidak punya tujuan dan tidak tahu apa yang harus mereka perbuat. Pekerjaan rumah yang berat bagi The Professor.

------------------------------------------------------------------------

Sesungguhnya masih ada fenomena-fenomena lain yang juga menarik untuk dibahas. Tapi, menurut saya empat poin di atas adalah yang paling utama sejauh ini. Mengingat tulisan ini pun sudah cukup panjang, pembahasan baiknya kita lanjutkan di tulisan selanjutnya saja. Terima kasih dan salam sepakbola!

Sabtu, 25 Agustus 2012

Barcelona 3 - 2 Real Madrid


El Clasico yang terjadi dalam laga Piala Super Spanyol leg pertama dini hari tadi berlangsung cukup menarik. Kedua tim, Barcelona dan Real Madrid, sama-sama bermain terbuka sejak awal pertandingan hingga peluit panjang dibunyikan. Praktis, pertandingan berlangsung dalam tempo (dan tensi) tinggi selama sembilan puluh menit.

Pada awal-awal pertandingan, Madrid berhasil mengambil inisiatif terlebih dahulu. Mereka lebih banyak melakukan serangan dan penetrasi ke daerah lawan, yakni Barcelona. Sayangnya, Madrid tak mampu mempertahankan irama tersebut dalam jangka waktu yang lama. Hanya sekitar sepuluh menit awal pertandingan mereka tampil lebih jumawa, setelah itu pertandingan cenderung didominasi Barcelona (seperti biasanya). 

Babak pertama berakhir tanpa gol bagi kedua tim. Barulah di babak kedua lima gol sekaligus terjadi. Tiga untuk Barcelona dan dua untuk Madrid.

Madrid membuka keunggulan ketika laga memasuki menit ke-55. Ronaldo berhasil menanduk sempurna umpan hasil tendangan sudut Mesut Ozil. Bola pun meluncur deras melewati Valdes. Satu angka untuk Madrid.

Keunggulan Madrid tidak bertahan lama. Hanya berselang sekian detik, Barcelona membalas melalui Pedro. Sejatinya, gol ini banyak diperdebatkan karena berbau offside.

Lepas dari gol tersebut, Barcelona semakin percaya diri dan terlihat asyik dalam menguasai permainan. Gaya tiki-taka mereka berjalan lancar. Mereka menguasai ball posession jauh di atas Madrid.  Hasilnya adalah dua gol tambahan bagi Barca yang dicetak oleh Messi dan Xavi. Skor menjadi 3-1 untuk keunggulan Barcelona.


Pada menit 85, pertandingan semakin terasa lengkap dengan "bumbu penyedap" yang disuguhkan oleh Valdes. Menerima backpass dari Adriano, Valdes tak langsung memberikan operan kepada pemain lain di depannya. Valdes seperti ingin bermain-main terlebih dahulu dengan bola kesayangannya. Maka ketika Di Maria datang dengan penuh ambisi untuk merebut bola, Valdes seperti kaget. Meskipun ia tak mau kalah dan tetap ngotot mempertahankan bolanya. Akhirnya, seperti dapat dilihat seperti foto di atas, Valdes tersungkur dan Di Maria berhasil merebut bola, lalu menceploskannya ke gawang Barca. Skor 3-2 masih untuk keunggulan Barcelona.

Skor tersebut bertahan hingga pertandingan selesai. Menarik melihat bagaimana Mou bersalaman dengan Tito Vilanova. Mengingat Mou pernah menjewer telinga pria tersebut ketika status Tito masih merupakan asisten dari Pep Guardiola.



Hasil 3-2 merupakan hasil yang masih menggantung bagi kedua tim. Menggantung disini berarti belum ada jaminan bagi tim manapun untuk berhasil merengkuh trofi Piala Super Spanyol 2012. Leg kedua akan dimainkan di Santiago Bernabeu, kandang Real Madrid. Madrid hanya perlu menang 1-0 atau 2-1 untuk merengkuh trofi. Terdengar mudah memang bagi Madrid, tapi tentunya tak akan mudah apabila lawannya adalah Barcelona. Tim yang selalu sulit untuk Madrid kalahkan. Bahkan, dengan kegeniusan seorang Mourinho sekalipun.

Jumat, 10 Agustus 2012

Alter Ego (8) - Life


Hidup ini berputar dengan cepat. Mungkin paling gampang tergambarkan dari post gue sebelumnya, yang memuat gambar si Balotelli. Kadang lo bisa di atas, kadang lo bisa di bawah, begitulah hidup.

Kayak yang terjadi sama gue beberapa hari lalu sampe hari ini. Ditarik seminggu ke belakang, menurut gue hidup gue lagi banyak berada di atas. Banyak hal-hal menyenangkan yang terjadi. Walaupun nggak luput dari hal-hal yang kurang mengenakkan pastinya, tapi overall hepi banget.

Tapi pagi ini dimulai dengan agak nggak enak. Gue bangun kesiangan yang menyebabkan gue melalaikan suatu tugas. Hal ini bikin gue gak enak sama rekan-rekan yang lain sebenarnya. Cuma ya mau gimana lagi kan? Sebagai manusia yang berbuat kesalahan, kita hanya bisa meminta maaf, memperbaiki diri dan terus bergerak maju. Gitu sih menurut gue.

Gue nggak bilang sekarang hidup gue sekarang berada di bawah sih. Cuma ada hal yang ga enak aja terjadi karena kelalaian gue. Tapi gue yakin ada hikmah di balik semua peristiwa (caileh). Contohnya hari ini, gue gak bisa ikut tugas, tapi akhirnya gue jadi nulis di blog ini. Blog yang udah lama ga gue updet sampe berdebu.

Hidup, baik sedang di atas maupun di bawah, bijaksanalah bila kita sebagai manusia terus menikmatinya. Apapun kondisinya, kejadiannya pasti bisa dinikmati. Dan pasti bisa bermakna dan berarti. Gue percaya itu :) .

Kutipan Hari Ini (23)


"Good company in a journey makes the way seem shorter." - Izaak Walton

Lirikan Lagu (23) - Separuh Aku

"Aku ingin kau merasa
Kamu mengerti aku mengerti kamu"

NOAH - Separuh Aku

Tahukah Anda? (23) - Pengecap pada Lidah


"Pada umur 60 tahun, kebanyakan orang telah kehilangan 50% dari pengecap pada lidahnya."