Musim baru telah bergulir. Pertandingan penuh aksi kelas dunia pun kembali hadir. Banyak sekali catatan-catatan menarik yang dapat terangkum dari dua pekan awal English Premier League musim 2012-2013 ini. Muncul juga beberapa fenomena baru ke permukaan. Apa saja fenomena-fenomena itu? Mari kita coba bahas satu per satu:
1. Michu, Laudrup dan Swansea
Swansea City yang menjalani musim keduanya setelah promosi dari Divisi Championship musim lalu, tampil sangat trengginas dalam dua partai awal EPL. Mereka membantai QPR 0-5 di partai pertama, kemudian menggusur West Ham 3-0 di partai kedua. Mungkin Anda bisa beralasan bahwa tim yang mereka hadapi adalah tim-tim gurem, tapi siapakah Swansea? Tentu mereka juga bukanlah anggota dari The Big Four, bukan?
Swansea City yang baru saja ditinggal oleh pelatih Brendan Rodgers, serta dua pemain andalannya, yakni Gylfi Sigurdsson (ke Spurs) dan Joe Allen (ke Liverpool) seperti tidak mengalami masalah berarti. Di bawah pelatih baru, sang legenda '90-an--Michael Laudrup, Swansea tetap tampil apik. Performa lini per lini mereka sangatlah baik. Kiper Vorm mencatat clean sheet dalam dua pertandingan berturut-turut. Pemain macam Nathan Dyer pun selalu tampil bagus. Dan muncullah seorang bintang baru, Michu.
Sebelumnya, pasti tak banyak yang mengenal Michu. Dibeli dari Rayo Vallecano, Michu diplot sebagai pengganti Sigurdsson. Namun, tampaknya things went better than expected. Michu tampil menggila dengan mencetak tiga gol dalam dua pertandingan. Swansea City kemungkinan besar tidak akan merindukan Rodgers, Sigurdsson dan Allen. Karena ketiga mantan bagian dari Swansea itu justru meraih hasil lebih buruk dari Swansea bersama klub barunya. Setidaknya sampai saat ini.
2. Eden Hazard yang Edan, Kembalinya Torres(?) dan Chelsea
Chelsea menjadi satu-satunya tim yang telah memainkan tiga pertandingan di EPL. Dan mereka memenangkan semuanya. Semuanya. Tak peduli jadwal yang padat, mereka menggilas semua lawan-lawannya dengan cukup meyakinkan.
Chelsea berhasil clean sheet pada partai pertama dan ketiga, melawan Wigan dan Newcastle. Meski pertahanan mereka sempat dikritik ketika menderita dua gol dari Reading di pekan kedua, toh terbukti mereka mampu membenahinya di pekan ketiga saat menghadapi Newcastle. Keraguan terhadap Roberto Di Matteo yang muncul pasca kekalahan 3-2 dari Manchester City di Community Shield silam pun mulai memudar.
Cech tampil solid, Ivanovic luar biasa, dan Gary Cahill pun ikut membuat gol. Yang paling menarik tentunya menyoroti betapa menakjubkannya penampilan Eden Hazard. Banyak yang mengatakan bahwa Eden Hazard seperti bagian puzzle yang selama ini dicari-cari oleh Chelsea. Setitik kreativitas tambahan yang sangat Chelsea perlukan. Sebelumnya, peran penghadir kreativitas hanya diemban oleh seorang Juan Mata. Tapi, kali ini Mata mendapatkan rekan yang sepadan guna mengemban dan menggalang kreativitas di lini tengah Chelsea.
Kehadiran Hazard, yang telah memberikan enam assist dan satu gol dalam hanya tiga pertandingan pun membangkitkan "Sang Badai". Ya, El Nino alias Fernando Torres seolah kembali menemukan ketajamannya berkat Hazard. Hazard seperti mampu memberikan "pelayanan" yang selama ini Torres inginkan. Dapat terlihat dari permainan dan kerjasama kedua pemain, mereka mempunyai pengertian dan chemistry yang luar biasa. Layaknya pasangan suami-istri yang sangat harmonis.
3. Shinji Kagawa
Shinji Kagawa, pemain terbaik Asia! Begitu seru banyak orang-ketika melihat aksinya bersama Manchester United. Meskipun harus menelan kekalahan dalam debutnya di EPL, Kagawa selalu menunjukkan sinar terangnya setiap kali bermain. Ditambah lagi dia mencetak gol untuk MU di partai kedua dan mengantar MU untuk meraih kemenangan pertama musim ini.
Permainan Kagawa sangat indah. Sangat asli dan natural. Perannya sebagai playmaker di lini tengah Setan Merah begitu vital. Ialah pemulai serangan dan pengalir bola di lini tengah MU. Kagawa selalu tahu ke mana bola harus dialirkan guna merancang serangan yang mematikan.
4. Arsenal Oh Arsenal
Kehilangan Robin van Persie dan Alexander Song tampak menjadi persoalan serius bagi Arsenal. Kehadiran Cazorla, Podolski dan Giroud terlihat belum mampu menyokong Arsenal untuk tampil baik. Sebenarnya seorang Cazorla tampil begitu baik bagi Arsenal. Sebagai seorang playmaker, ia tampil prima guna mengatur serangan Arsenal. Namun, Arsenal seperti bermasalah dalam hal mencetak gol. Mereka benar-benar kehilangan seorang finisher sejati yang ada dalam diri Robin van Persie. Dalam dua pertandingan, Arsenal belum berhasil mencetak sebiji gol pun (meskipun mereka juga belum kebobolan).
Pertandingan kedua melawan Stoke, bahkan disebut-sebut sebagai pertandingan paling membosankan di musim yang baru ini. Kedua tim tidak melakukan satu pun shot on goal di babak kedua! Bayangkan! Pada pertandingan tersebut, tidak terlihat koneksi di antara pemain Arsenal.
Mereka seperti bingung dan bermain penuh keraguan. Saat menguasai bola, mereka terlihat tidak punya tujuan dan tidak tahu apa yang harus mereka perbuat. Pekerjaan rumah yang berat bagi The Professor.
Mereka seperti bingung dan bermain penuh keraguan. Saat menguasai bola, mereka terlihat tidak punya tujuan dan tidak tahu apa yang harus mereka perbuat. Pekerjaan rumah yang berat bagi The Professor.
------------------------------------------------------------------------
Sesungguhnya masih ada fenomena-fenomena lain yang juga menarik untuk dibahas. Tapi, menurut saya empat poin di atas adalah yang paling utama sejauh ini. Mengingat tulisan ini pun sudah cukup panjang, pembahasan baiknya kita lanjutkan di tulisan selanjutnya saja. Terima kasih dan salam sepakbola!